Di balik perjuangan yang pahit ada surga yang manis. Dan meraih surga itu tidaklah menyenangkan apabila meraihnya seorang diri. Butuh teman untuk melalui segala kepahitan perjuangan. Tapi dengan tembok yang diam pun seakan bersuara. Sehingga aku tak lagi paham makna, apa arti dari seorang saudara.
Apakah saudara itu hanya sebuah benda? Dia hidup disamping kita, tanpa bisa kita jangkau. Tidak tersentuh oleh tangan yang membutuhkan bantuan. Dan tidak dapat kita raih ketika jatuh ke jurang. Apa itu makna saudara??
Ku rasa bukan...
Saudara adalah ketika kamu membutuhkan ia ada. Ketika kamu memerlukan pegangan ia orang terdepan untuk memberikan tangan, bahkan mungkin tanpa diminta. Hanya dengan tatapan mata, ia tau kalau kamu sedang banyak pikiran. Dengan kelembutan hati, ia dapat merasakan bahwa kamu sedang dalam keadaan tidak baik.
Ia mengerti, tanpa pernah kamu minta. Ia menyelami untuk semakin mengenal dirimu dan dirinya. Ketika kamu salah, sudut pandangnya tak pernah hanya dari satu sisi. Penuh mengerti dengan kelembutan hati.
Ketika bertemu, saudara tidak pernah hanya membicarakan tentang dirinya. Tentang kesulitannya. Tapi ia selalu bertanya, bagaimana kabarmu saudara ku? Ia selalu bertanya tentang saudaranya. Ia ingin selalu kabar saudaranya terlebih dahulu. Bukan keegoisan hati untuk bercerita tentang diri sendiri..
Maafkan aku jika belum menjadi saudara terbaik bagi mu. Maafkan aku yang mungkin memang kurang peka dengan apa yang dibutuhkanmu. Tapi aku ingin kita berrefleksi. Tentang arti sebuah saudara, yang katanya selama ini kita selalu berucap, bahwa kita adalah saudara.
No comments:
Post a Comment