Sunday, March 8, 2015

Sejuta Tanya untuk Orangtua

Ahad, 8 Maret 2015

Hari ini salah satu sahabat baikku menikah. Meski tidak terlalu dekat seperti beberapa sahabat perempuanku yang lain (karena yang menikah ini laki-laki), namun hubunganku dengan sahabat laki-laki ini cukup dekat. Sebut saja dia dengan Andri.

Empat tahun yang lalu kami bekerjasama dalam satu departemen, saat itu posisi dia sebagai ketua yang sedang mencari staf. Karena rekomendasi beberapa orang Andri menghubungiku untuk menjadi salah satu stafnya. Di dalam departemen itu, kami pun mempunyai teman-teman yang lain, beberapa dari teman-teman organisasiku sebelumnya, beberapa yang lain adalah teman-teman hasil rekomendasian orang juga. Saat itu tahun 2011, berarti kurang lebih sudah empat tahun kami berteman. Beberapanya kini sudah menikah dan Andrilah salah satunya. 

Dari 13 orang yang aktif dalam departemen kami dulu, sisalah 7 orang yang belum menikah. Sepulang dari acara pernikahan Andri kemarin, kami sisa-sisa 'rempeyek' ini berkumpul di salah satu rumah sahabatku yang lain.  Karena sudah lama tidak kumpul dan saling bertukar kabar, aku menginisiasi untuk kumpul lagi, 

Meski udah lama tidak kumpul bareng ternyata masih sama rempongnya kalau kumpul bareng mereka, sibuk rapat untuk menentukan banyak hal, bahkan sampai mau nonton apa, kita juga masih aja terus rapat. Bahkan kemarin ditengah-tengah acaranya Andri pun kami berenam masih saja rapat untuk menentukan lokasi tempat kumpul. Hahaaa.. Tiada hari tanpa rapat. Tiada undangan tanpa foto-foto kami.

Setelah menonton di rumah salah satu teman, terlibatlah kami dalam pembicaraan tiga hal tentang rencana ke depan, yaitu menikah, karir, dan keuangan. Beberapa dari kami terutama untuk menikah terganjal dengan restu orangtua. Ada yang udah sreg dengan yang ini, tapi ortu nolak, Ada yang udah punya calon, tapi masih terganjal dengan kakak perempuan yang belum nikah, sehingga ortu bilang sabar, tunggu kakakmu dulu. Tapi sampai kapan? 

Di satu sisi aku jadi berpikir, kenapa sih harus ngotot banget ngikutin kata orangtua? Orangtua tau apa tentang isi hati anaknya? Orangtua tau apa tentang perkembangan masa kini yang sepersekian detik sangat jauh dari zamannya muda dulu? 

Meski tak ku pungkiri Ridha Allah ada ketika orangtua Ridha. Tapi kita gak melulu harus mengikuti kehendak orangtua kan? Ketika kita mempunyai alasan pasti dan tau apa yang terbaik yang akan kita jalani, kenapa juga orangtua seakan menjadi penghalang atas apa yang kita harapkan menjadi nyata. 

Toh tujuannya sama-sama baik, orangtua ingin anaknya baik dan si anak pun juga berharap untuk menjadi anak yang baik-baik. Cinta, patuh, hormat tetap ada. Saran pun akan tetap masih dipertimbangkan, tapi kenapa keputusan ya dan tidak dari mereka itu seakan mengganjal?

Hmmm.. Seakan tak menjawab pertanyaan karena ya memang pertanyaan itu baru tersampaikan pada otakku saja. Entah mengapa masih saja berpikir bahwa orangtua sangat penting bagi kehidupan kita, karena yang melahirkan, merawat, mendidik dan membesarkan kita sampai sekarang pastinya orangtua kan, meski banyak dari teman yang dirawat nenek, kakak, om, tante, dan lain sebagainya, tapi intinya mereka tetap orangtua yang harus kita hormati. Tapi bukan mereka yang memutuskan final bagaimana masa depan yang akan kita jalani.

Wallahu'alam...

Sunday, August 31, 2014

Katanya, Sahabat Bisa Jadi Cinta


Katanya hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu gak pernah murni. Katanya hubungan kakak adik ketemu gede itu pasti sedikit-sedikit ada rasa sayang. Katanya lagi jodoh kita yaa gak jauh-jauh dari teman dekat kita sendiri. Katanya...

Boleh percaya atau tidak, tapi mungkin itu pernah jadi bagian hidup kita. Suka, kagum, sayang atau cinta dengan orang terdekat yang sudah mengerti kita sehingga kita tidak perlu jaim lagi. Cukup menjadi diri kita apa adanya. Lebih menyenangkan bukan?

Aku sendiri belum pernah membuktikannya lah wong menikah juga belum. :D

Masih menjadi rahasia Tuhan siapa jodoh kita sebenarnya. Yang terpenting, asal dia mampu menjadi imam yang dapat membawa kita semakin dekat dengan Tuhan, mau sahabat dekat, teman, kenalan, orang lain, kakak atau adik ketemu gede sekalipun tidak masalah karena itu yang sudah menjadi garis takdir Tuhan. Manusia hanya bisa berikhtiar yang terbaik bukan?

Sebenarnya sah-sah aja orang mempunyai rasa dengan orang lain. Ketika kecocokan itu ada, hubungan kenal mengenal yang sudah terbina menjadi lebih akrab dan intens. Itu yang sering aku perhatikan dari kebiasaan orang-orang sekitar. Tidak salah juga untuk mengenal orang yang berbeda jenis kelamin. Bukankah kita diciptakan Tuhan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal satu sama lain?

Daripada sok jaim, aku sendiri pun pernah atau sering terjebak dengan yang kata orang disebut friend zone. Sebagai teman, punya rasa lebih. Perhatian lebih. Tapi status yaa cuma teman. Kalau udah timbul rasa itu buru-buru cari pengalihan perhatian supaya tidak terjebak semakin dalam. Karena ketika sudah menggali rasa, memanennya sering pedih. Cuma punya rasa sendiri mana enak ya kan? Hahaa...

Dasarnya perempuan lebih sering ke-GR-an daripada laki-laki. Nah ini yang mesti hati-hati. Bagi laki-laki jangan terlalu baik kepada perempuan. Gak baik aja perempuan bisa suka, apalagi yang punya kebaikan atau cari-cari perhatian segudang, perempuan gampang sekali meleleh. Sedangkan bagi perempuan harus kuat-kuat menahan hati, jangan mau tergoda sembarang laki-laki. Apalagi kalau jelas-jelas laki-lakinya hanya ingin memanfaatkan saja. Ini bukan berarti perempuan makhluk yang lemah ya, tapi hati orang tidak ada yang tau. Bukankah lebih baik untuk menjaga hati?

Yupz.. Menjaga hati. Seperti lagunya Kahitna yang pernah menjadi top ten di tangga lagu.

“Biarkan aku menjaga perasaan ini ohh. Menjaga segenap cinta yang telah Kau beri. Engkau pergi aku takkan pergi. Kau menjauh aku takkan jauh. Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu.”

Ya.. seperti itulah. Menjaga hati untuk orang yang tepat. Menjaga hati untuk Nya dan menjaga segenap cinta yang telah Dia beri. Ketika dia sudah datang, kode Tuhan pun akan diturunkan melalui keyakinan. Bisikan Tuhan, “Dia jodohmu. Sambut dia di terminal kedatangannya. Kasihan, jangan terlalu lama membiarkan ia menunggu.”


Dan langkah-langkah kecil pun segera dipersiapkan untuk keseriusan. Mental kembali ditegakkan untuk membangun pondasi awal. Ah betapa indahnya ketika ia datang di waktu yang tepat. Tidak terlalu lama. Dan juga tidak terlalu cepat. J

Sunday, August 10, 2014

VENUS

Mencari kamu sama seperti mencari Venus di langit fajar
Banyaknya bintang yang menyerupaimu, tapi venusnya cuma satu
Kamunya juga cuma satu

Pagi ini diantara milyaran bintang
Di langit fajar kota poso
Aku menemukan Venus

Venus tersenyum
dan suatu hari nanti, aku tau kamu juga akan tersenyum
Dan berkata: "Aku sudah ada disini" :)

Tuesday, July 1, 2014

YANG SEDERHANA ITU SELALU BERMAKNA



Catatan kecil tentang persahabatan kami, Banggai Kece :)


Susah move on, bisa dibilang ketika kami sudah kumpul berenam. 
Oya, sebelum cerita lebih panjang, tak kenal maka tak sayang. Seperti aku yang jika tidak mengenal mereka satu per satu, mungkin tak bisa rasa itu datang.

Kami adalah 6 orang anak muda yang memiliki tujuan mulia awalnya, mengabdi dan berbagi dengan anak-anak kecil di pelosok desa. Mereka yang kurang beruntung untuk mendapatkan akses pendidikan lebih baik berharap dengan adanya kami dapat sedikit terjangkau dengan beragam akses pendidikan. Itulah kami, 6 orang yang ditempatkan dalam satu Kabupaten dalam rangka tugas mengajar selama satu tahun di desa. Dan kami adalah Tim Banggai Kece! :D

Ngomong-ngomong tujuan mulia kami, insya allah sampai sekarang tujuan itu masih kami pegang. Kami senang karenanya. Tapi karena pada dasarnya kami adalah anak-anak 'ajaib', tujuan kami berada dalam tugas ini berkembang menjadi lebih dalam. Kami ingin MENGENAL INDONESIA SEPENUHNYA!!

Dengan tujuan tambahan itu, kami mulai melangkahkan kaki untuk mengenal negeri ini, yaitu dengan cara bertravelling. Travelling kami belum menjejakkan kaki ke tempat-tempat yang terlalu jauh dari kabupaten tempat tugas. Karena masih dalam kategori 'anak baik', kami hanya melakukan perjalanan di sekitar kabupaten kami. Adalah Eva, perempuan muda asal sulawesi yang sudah lama tinggal di Kalimantan dan Sisca, Koordinator kami yang penih semangat dalam merencanakan liburan yang menjadi pemantik kami untuk menjadi traveller. Menjelajah mulai dari kecamatan tetangga, pulau tempat salah satu teman kami bertugas, hingga ke kabupaten sebelah pun pernah kami lakukan. :)

Jangan ditanya rasanya. Kami sangat excited menemukan tempat-tempat menarik sepanjang perjalanan. Mulai dari sawah, danau, sumber mata air, gua, sungai, laut, sampai air terjun yang cukup menggugah sanubari. Betapa Indonesia ini begitu kaya dan indah kawan! :')





Mungkin karena ini juga, kami semakin erat. Tujuan sama, hobi sama, dan kebiasaan yang jauh berbeda kami memulai langkah untuk mengenal satu sama lain. Berbeda tak jadi masalah, justru karena itulah kami saling melengkapi. Motto kami adalah Sederhana namun selalu bermakna. Dan itu sangat terasa sekali dalam keseharian kami.

Tidak hanya suka, jika semesta tidak mendukung kami pun pernah juga merasa lara. Tapi bagi kami, lara bukan untuk ditangisi. Kami siap menertawakan lara, sampai ia bosan dan pergi meninggalkan kami. Sampai akhirnya semesta kembali mendukung langkah kami. Karena kami yakin, ketika ada tekad yang kuat, pasti disana ada jalan untuk kami meneruskan langkah.

Satu semester kami bersama, rasanya seperti baru kemarin. Dimulai dari masa pelatihan 2 bulan, kami di kelompokkan pada tiga minggu awal pelatihan. Dari seringnya diskusi kecil, mengajar bersama di salah satu sekolah dasar, sampai bertahan hidup di hutan pun sudah kami lalui bersama. Setelah masa gojlokan 2 bulan, tiba saatnya penempatan. Awal kehidupan baru mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat selama 2 bulan. Dan memulai hidup bersama dalam satu tahun ke depan. 

Ada suka, tawa, canda, hingga mukin airmata yang tergenang. Hingga kemudian ketika waktu kami kumpul berenam di kabupaten, yang waktunya pun tak tentu setelah kami bertugas di desa masing-masing. Kami butuh 'pelarian' dan kepada mereka biasa tempat kami kembali pulang. Wajar jika seandainya setelah kami kumpul berenam, saling melempar beban sehingga beban itu pun malu dilempar-lempar :p, kami menjadi susah move on. Tak ayal ketika berada di desa tempat tugas masing-masing pun rasanya kadang merasa sepi. Karena kami tidak bisa bebas seperti jika kami kumpul berenam. Hahaha....





Itulah kami. Secuil cerita tentang anak-anak muda di perantauan. 

Kabupaten Banggai 2014-2015
Atas nama cinta kepada Nya dan Bangsa Indonesia
Yang sederhana akan selalu lebih bermakna


Thursday, May 29, 2014

Anak-anak dan kelebihannya



Mengajar itu bukan sesuatu hal yang biasa. Baik di desa dan kota memiliki tantangan dan kenikmatannya masing-masing. Tujuannya sama-sama mulia, mencerdaskan anak bangsa. Tapi mengajar menjadi sesuatu yang biasa jika tidak disertai dengan mendidik. Karena mengajar tanpa mendidik seperti memakan nasi yang belum matang.

Akhir-akhir ini kesabaran seperti sedang diuji. Sepertinya Tuhan ingin meminta bukti-Nya bahwa menghadapi anak-anak ini harus sangat membutuhkan kesabaran ekstra. Entah apa aku kuat untuk menghadapi setiap hari ocehan-ocehan mereka.. huphttt... 


Anak-anak ini seringkali membuat aku kesal, namun melihat sekali lagi tingkah laku mereka, memperhatikan mereka, kepolosan itu masih terpancar. Mereka hanya ikut-ikutan budaya yang masuk dalam hidupnya. Perkembangan zaman tidak selalu salah. Melek teknologi pun tiada salah. Anak-anak ini sangat bisa dewasa sebelum waktunya.Ketika arus media semakin merajalela. Karakter dasar harus kokoh sebagai pondasi awal untuk melangkah. Kepedulian orangtua harus menjadi faktor utama untuk menjaga keutuhan. Ketika tidak didukung oleh perhatian orangtua jangan salahkan anak jika mereka hanya bisa jadi peniru budaya negatif, tanpa adanya contoh serta teladan yang baik untuk mereka.
 

Anak-anak ini yang menjadi alasan kuat ketika panggilan akan pengabdian itu menggedor-gedor jiwa. Meminta dan merengek kepada Yang Kuasa agar diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk bangsa. Untuk semakin mengenal apa itu saudara. Dan disinilah. Desa Sinorang yang akan mengajarkan aku untuk lebih dewasa.

Aku Bukan Guru!



Aku bukan guru
Aku tidak layak menjadi guru
Guru terlalu mulia profesi itu
Apalagi jika disandangkan di depan namaku

Selama aku sekolah, aku tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang guru
Guru dimataku menjadi profesi yang mulia tapi tak terjangkau
Bukan karena aku tak mampu
Tapi justru aku merasa malu

Dulu, guru bagiku profesi yang seadanya
Biasa saja
Tidak bisa membuat orang menjadi kaya
Guru bagiku hanya sebuah halusinasi belaka

Tapi kini, guru terpatri sekali dalam hatiku
Peringkat guru naik 270 derajat
Perubahan yang cukup signifikan
Meski dalam tempo yang cukup lambat
 
Perlahan-lahan mata ini terbuka
Hati ini tak menutup diri lagi
Bahkan ketika sekarang ada di tengah anak-anak
Rasanya ingin selalu bersama mereka

Guru oh guru
Jasa dan ilmumu sungguh luar biasa
Engkau tidak hanya dapat merubah satu orang
Tapi juga satu generasi Indonesia

Terimakasih padamu guruku
Engkau selalu menjadi patriot pembela bangsa
Tanpa tanda jasa


Sunday, October 27, 2013

Spesially For Jakarta: Persembahan dari hati

TESTIMONI TIM GEMABI

Jakarta

Kalian... Meski baru beberapa bulan kenal, rasanya sudah sejak lama. Kedekatan kita. Seperti memiliki keluarga baru. Dan waktu bersama kita terasa sangat-sangat singkat. Ingin rasanya terus bersama kalian, tapi mimpi ini. Cita-cita ini. Sudah diambang mata sahabat. Rasanya meninggalkan demikian sakit. Sehingga pernah terlintas dalam pikiran, sudahlah tidak usah menghubungi lagi. Karena semakin dalam rasa ini semakin sulit aku untuk melepas kalian.

Karena pada akhirnya timbul banyak pertanyaan, selepas aku pergi kalian bagaimana? Masihkah kalian berkumpul seperti ini? Bagaimana kabar kalian nanti? Hmmm... Sedemikian sulitnya..

Untuk orang yang nanti akan bersama kalian selepas aku pergi, untuk orang yang akan melanjutkan visi perjuangan ini, aku buatkan testimoni. Mungkin ini bisa kalian baca juga untuk semakin mengenal saudaranya masing-masing. Ini pendapat aku tentang kalian. Maaf yaa kalau ada yang kurang sesuai.

Dari awal di event pertama kita GEMABI Depok, beberapa persiapan, banyak hal yang timbul. Rasanya belum cukup puas. Terimakasih ya.. terimakasih untuk semuanya

Miftah Nadwi Gultom
Ia adalah sosok pribadi yang luar biasa. Amanahnya sebagai Ketua GEMABI Jakarta membuktikannya. Orang yang perfeksionis dan sangat tertutup ini sangat berharap semua pekerjaan dapat dilakukan secara profesional. Meski begitu ia merupakan sosok pemimpin yang mengayomi. Awal terpilihnya pun merupakan salah satu skenario Allah. Orang yang  datang terakhir dan itu hasil rekomendasi dari sahabatnya, Sigit Setyo. Miftah tidak menjalani proses sebagaimana teman-temannya yang lain. Ia hanya mengisi form biodata dan kemudian jeng-jeng terpilihlah dia sebagai ketua gemabi jakarta. Skenario yang benar-benar hanya Allah yang mengaturnya.
Walaupun usianya paling muda diantara teman laki-lakinya yang lain, tapi ia mampu memposisikan diri dengan baik. Meski kadangkala ada rasa tidak enak karena memimpin orang yang lebih tua. Potensinya luar biasa untuk menjadi pemimpin pilihan. Hobi menulis, diskusi dan jalan-jalan ini kadang sering menghilang dari peredaran. Pemikirannya yang panjang kadang menjadikan dirinya sulit untuk dihubungi, kalau sudah sulit untuk diajak komunikasi, orang-orang yang dekat dengannya harus banyak bersabar. Karena seringkali menyulutkan kekesalan. Haha..
Penyuka warna biru ini juga sering mengaku bisa melakukan banyak hal yang sebenarnya hanya menghibur diri dan teman-temannya. Ia tipe orang yang tidak ingin merepotkan jadi kalau ada sesuatu biasanya sulit untuk mengkomunikasikan. Masih banyak belajar untuk tetap meraih apa yang ia bilang bisa. Masih harus banyak belajar dalam manajemen waktu. Karena waktu untuk dirinya kadang sama sekalii tidak ada. Ia tipe orang yang suka kerja keras.
Biar bagaimanapun miftah tetap butuh dukungan dari teman-temannya. Kehadiran fisik dan perhatian kecil untuk menguatkan sangat ia perlukan. Karena pemimpin tidak mudah untuk sendirian. Pemimpin tetap butuh teman dan orang kepercayaan. Karena pribadinya yang tidak bisa terbuka pada setiap orang, menjadikan dia lebih sering terlihat kebingungan. Kalau sudah seperti itu, perlu respon cepat dari teman-temannya untuk menanyakan. Karena pahlawan tetap membutuhkan pahlawan untuk membantunya menjadi pahlawan katanya.
Sekali lagi, miftah merupakan pribadi yang bertanggungjawab. Kesibukannya yang luar biasa padat di luar GEMABI, tapi ia tetap bisa mengelola waktunya, rela mengorbankan kepentingan pribadi ketika ada situasi urgent dan mendesak menurutnya.
Allah memilihmu untuk ada dalam keluarga ini my dearest brother. Terimakasih ya untuk semuanya... Semangat membangun mimpi!! J

Eka Arisman

Ka Eka, pribadi yang sangat ceria. Tipikal orang perfeksionis dan sanguinis yang tidak pernah bisa diam. Moodnya terkadang sering naik turun. Suka cari perhatian, sehingga kadang terlihat kurang sungguh-sungguh. Kalau sudah begitu biasanya kakak yang hobi bercanda ini selalu usil dan terlihat menyepelekan. Ini bisa terjadi ketika ka eka tidak paham akan job yang diberikan kepadanya.
Orang yang hobby fotografi ini sebenarnya punya potensi yang luar biasa untuk gemabi. Kemampuannya tidak hanya sekedar membidik kamera, tetapi juga sebagai motivator dan cukup mudah bergaul dengan berbagai jenis orang. Karena itu ka eka mudah disukai sama semua orang. Sifatnya ramah, lembut, humble dan mudah akrab dengan siapa saja tanpa pilih orang.
Selain fotografer, ka eka juga suka jalan-jalan. Kesibukannya juga cukup padat, jadi kalau mau janjian dengan dia harus dari jauh-jauh hari. Haha.. Ka eka juga orang yang mudah membuat orang tersenyum padanya.
Terimakasih kakak untuk kepercayaannya selama ini. Terimakasih sudah membuat kami selalu tersenyum dengan kebanyolan tingkah-tingkahmu. J

Sigit Setyo Wibowo

Ka Sigit. Tipe orang yang sangat mengagungkan psikologi. Bangga menjadi anak psikologi meskipun kampusnya yang sekarang bukan kampus impiannya. Haha.. Kisah hidupnya yang berliku-liku untuk mendapatkan impian menjadikan dia begitu lebih dewasa dibanding teman-temannya.
Meskipun anak psikologi, ka sigit punya mood yang naik turun juga. Kalau lagi ‘jelek’ biasanya ketidakfokusan dan kegalauan menyerang dirinya. Suka ngomong sendiri, suka teriak-teriak sendiri, padahal headset sering nyantol ditelinganya. Tipe anak psikologi yang ‘berobat jalan’ juga. Hehe..
Tapi ketika ka sigit sudah menemukan kenyamanan di suatu tempat, dia sangat totalitas. Banyak sekali potensi yang ada didirinya. Suka dengan anak-anak, hobi memotivasi dan menasihati orang. Dan juga ia mempunyai kelebihan kepo yang luarr biasa. Selalu mudah tau apa yang menjadi masalah bagi teman-temannya. Enak juga diajak untuk cerita dan curhat colongan. Ka sigit itu tipe anak psikologi sejati deh.
Terimakasih ya ka. Terimakasih sudah menjadi orang yang cepat mengerti maksud. Terimakasih sudah menjadi orang yang lebih dewasa. Jaga teman-teman yang lain yaa. Aku yakin kamu yang paling bisa menyeimbangkan. Terimakasih untuk semuanya... J

Anas Ma’ruf

Kakak yang paling pendiem diantara yang lainnya ini punya kompetensi yang luar biasa dalam bidang fundriser. Meski kadang-kadang sering gak jelas. :p

Ka Anas itu salah satu penghapal surat cinta Nya. Sayang sekali kepada ibunya. Anak yang penurut dan pembelajar sejati.

Pertama kali kenal orang pasti langsung menyangka dia sok serius, kaku, dan agak ngeri karena hapalannya yang luar biasa. Tapi dibalik sosoknya yang misterius itu, Ka Anas mampu tampil sebagai pembelajar. Dia belajar beradaptasi pada lingkungan.  Sangat bertanggungjawab kepada amanah, dan orang yang totalitas dalam bekerja.

Terimakasih yaa ka... Terimakasih atas untaian kata-kata berbalut nasihat, terimakasih dengan berbagai ilmu yang kakak berikan. Terimakasih untuk semuanya. Tetap istiqomah dalam kebaikan yaa ka... J
Dini Nurhayati

Ka dini.. Kakak yang luar biasa bawel, punya karakteristik yang kuat. Terlebih kalau sudah punya mau, inginku begini, maka semua harus mengikuti inginku tersebut. Haha...

Pribadi yang supel, ramah kepada siapa saja, ramai, bikin ceria suasana ini memang sedikit manja. Biarpun sikap childishnya masih terlihat dengan jelas, tapi ka dini memiliki cita-cita untuk nikah muda. Mungkin sesuai dengan namanya kali yaa... :D

Ka dini, orang yang asik kalau diajak cerita. Selalu bangga dengan keFIMannya. Bagus karena memiliki kepercayaan diri yang besar, tapi kadang suka berlebihan juga promodialismenya. Hahaa...

Kakak... terimakasih banyak untuk pelukan hangatnya. Untuk semua cinta dan sayang kau berikan. ur’re my lovely sister.

Banyak belajar yaa ka.. Pandai-pandai dalam mengkontrol emosi, rasa dan mengontrol banyak hal. Ayo cepat lulus,, biar visi 2014 bisa terlaksana.. :D

Dede Nurhasanah

Pribadi yang lebih dewasa dibandingkan teman-teman perempuannya. Mungkin karena ka dede anak perempuan pertama kali ya.. :D

sosok yang humble, murah senyum kepada siapa saja, pandai bergaul meski awalnya terkadang malu-malu memiliki kepedulian yang besar kepada bidang-bidang sosial. Ka dede banyak terlibat aktif dalam event-event sosial yang diselenggarakan baik dari swasta ataupun dari pemerintah.

Kakak yang suka menulis dan paling sering pakai baju orange ini ternyata sudah memiliki hobi menulis sejak SMP dan juga sempat mengisi diberbagai majalah anak beberapa tahun lalu.

Ka dede.. Kakak yang selalu ceria, tak nampak sedih di wajahnya ini memiliki cita-cita yang luar biasa juga. Keren. Smoga Allah selalu mengijabah doa-doa terbaik untuk kita semua ya ka.. J

terimakasih kaka.. terima kasih untuk semuanya. Terimakasih di saat-saat terakhir kita sempat berbagi dunia bersama. Aku titip teman-teman yaa ka. Aku tau kamu bisa dan mampu. Colaborasi sama ka sigit ya.. saling menguatkan satu sama lain.

I love u coz Allah ka.. :*
Risna Yulianty

Ka Risna.. Perempuan yang sedikit malu-malu ini rasanya masih belum terlalu dekat denganmu ka. Tapi sedikit banyak kenal sosok ka risna, aku semakin paham, apa itu perjuangan. Apa itu ketulusan. Dan apa itu artinya sayang dan berkorban untuk keluarga.

Jaga kesehatan ya ka. Jangan malu-malu untuk menganggap kami sebagai keluarga. Kami selalu ada ka. Teman-teman selalu ada untukmu. Berbagilah hal-hal yang bisa kau bagi. Setidaknya kami bisa membantu sedikit beban hati. Usah kau lara sendiri ka. Kami ada disini untukmu. J
Iskardela

Ka Dela sosok yang sangat bisa diandalkan. Pribadinya yang ceria menjadikan kami nyaman bergaul dengannya. Ramah, sayang dengan sesama dan luar biasa sekali sosoknya.

Meski awalnya agak tertutup, tapi ketika sudah bercerita keluar semua tentang dirinya. Kadang dibalik keceriaan seseorang ada hal-hal sedih yang disembunyikan. Dan ka dela sangat rapi menyimpan hal itu.

Passion yang kuat terhadap pendidikan dan anak-anak menjadikan dirinya melemparkan diri untuk terjun sebagai guru PAUD. Keluar dari kuliahnya di manajemen, ka dela beralih ingin mengurusi anak-anak batita. Mulia sekali niatmu ka.

Aku sangat menyayangimu karena Allah. Terimakasih yaa kakak sayang untuk semuanya. Untuk cerita. Untuk rasa percaya. Untuk rasa kekeluargaan yang kau ciptakan. J