Thursday, May 29, 2014

Anak-anak dan kelebihannya



Mengajar itu bukan sesuatu hal yang biasa. Baik di desa dan kota memiliki tantangan dan kenikmatannya masing-masing. Tujuannya sama-sama mulia, mencerdaskan anak bangsa. Tapi mengajar menjadi sesuatu yang biasa jika tidak disertai dengan mendidik. Karena mengajar tanpa mendidik seperti memakan nasi yang belum matang.

Akhir-akhir ini kesabaran seperti sedang diuji. Sepertinya Tuhan ingin meminta bukti-Nya bahwa menghadapi anak-anak ini harus sangat membutuhkan kesabaran ekstra. Entah apa aku kuat untuk menghadapi setiap hari ocehan-ocehan mereka.. huphttt... 


Anak-anak ini seringkali membuat aku kesal, namun melihat sekali lagi tingkah laku mereka, memperhatikan mereka, kepolosan itu masih terpancar. Mereka hanya ikut-ikutan budaya yang masuk dalam hidupnya. Perkembangan zaman tidak selalu salah. Melek teknologi pun tiada salah. Anak-anak ini sangat bisa dewasa sebelum waktunya.Ketika arus media semakin merajalela. Karakter dasar harus kokoh sebagai pondasi awal untuk melangkah. Kepedulian orangtua harus menjadi faktor utama untuk menjaga keutuhan. Ketika tidak didukung oleh perhatian orangtua jangan salahkan anak jika mereka hanya bisa jadi peniru budaya negatif, tanpa adanya contoh serta teladan yang baik untuk mereka.
 

Anak-anak ini yang menjadi alasan kuat ketika panggilan akan pengabdian itu menggedor-gedor jiwa. Meminta dan merengek kepada Yang Kuasa agar diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk bangsa. Untuk semakin mengenal apa itu saudara. Dan disinilah. Desa Sinorang yang akan mengajarkan aku untuk lebih dewasa.

No comments:

Post a Comment