Izinkan ku untuk berkata ini..
Maafkan jika akhir-akhir ini sering melukai..
Bukan sesuatu yang tak pasti..
Ada sebuah garis non linear yang menjadi bukti..
Percepatlah prosesnya agar tidak terjadi salah sangka..
Melihat itu sungguh tiada indah dipandang mata..
Meski ku tau ilmu mu melebihi dari yang ku punya..
Namun ku sadar kau telah jauh lebih dewasa..
Kau tau yang benar dan salah..
Kau paham arti kata-kata..
Bahasamu melangit..
Kata-katamu cerminan kau berakhlak mulia..
Tapi mengapa sungguh sulit mengatakannya..
Ada dogma yang menginginkan kau melanggarnya..
Dan kaupun entah mengapa terlihat sangat bangga..
Apakah kecantikan wanita penghalangnya??
Bukankah kau tau itu salah??
Namun kenapa masih melakukannya?
Hingga suatu waktu aku sudah tidak bisa menjadi saudara..
Mungkin menjauh adalah jawabnya..
Risih dan gemetar melihat perubahan terdahsyat yang pernah dilakukan..
Aku tau manusia tiada sempurna..
Sosok arif dan bijaksana yang dulu sudah tiada..
Berganti sosok yang aku sendiri tidak tau apa namanya..
Izinkan aku untuk itu..
Berkhuznudzon membuat zonk-zonk dihati..
Izinkan aku untuk itu..
Tiada pernah melihatmu lagi..
Maaf atas sikap yang selalu menyakiti..
Padahal kamu terlalu baik untuk ditinggal pergi..
Semoga masih ada yang mengingatkan..
Atau hati dan diri ini yang harus selalu diingatkan..
Agar tidak selalu terjadi salah paham..
Maafkan aku yang masih harus banyak belajar..
Berharap tadinya kamu bisa menjadi salah satu guru terbaik dalam kehidupan..
Terima kasih untuk persaudaraan ini..
Aku kan terus menjadi pembelajar..
No comments:
Post a Comment