Saturday, September 29, 2012

Perjalanan Hati: Lembaga Permasyarakatan Anak #Episode 1



Pengalaman dua hari yang  amat dahsyat  di lapas anak tanggerang.. 

Diawali dengan perkenalan ku dengan annisa utami, mahasiswi psikologi pendidikan 2007 yang tanpa sengaja Allah sudah menskenariokan pertemuan kami. Nisa, panggilannya adalah teman dari teman aku.  Kami bertemu sewaktu aku bersama dengan teman janjian ingin ke perpustakaan UI. Teman aku mengajak nisa juga, rencananya kami ingin mencari referensi di perpus UI untuk tugas akhir kami. Dari pertemuan hari itu, berlanjut ke pertemuan-pertemuan setelahnya. Nisa itu anaknya sanguinis abis, gak bisa diam,dan selalu ada saja hal-hal yang jadi topik pembicaraan. Hehe..

Sampai akhirnya kami saling menanyakan tentang tugas akhir kami. Dia bercerita rencananya akan mengadakan penelitian di Lapas Anak. Mulai dari sana aku semakin tertarik dengan apa yang ingin dia tulis di tugas akhirnya. Nisa bercerita ia ingin sekali meneliti tentang hubungan resiliancy dengan family functioning pada anak-anak Lapas. Hmmm.. menarik..dan aku langsung tertarik.. :D

Entah ini jalan yang Allah berikan sudah diperkenalkan dengan nisa, karena aku mempunyai cita-cita,mimpi, atau bisa disebut juga dengan obsesi,ingin sekali mengunjungi ke tiga tempat istimewa (menurut aku pribadi), yang pertama itu adalah panti asuhan, kedua anak jalanan, dan ketiga adalah lembaga permasyarakatan anak. Dan ternyata Allah memberikan aku jalan untuk ke tempat yang ketiga terlebih dahulu.dan hari ini adalah kedua kalinya aku mengunjungin tempat “istimewa” itu.

Yang pertama adalah hari selasa, tanggal 25 september 2012. Aku dan nisa mengantarkan surat undangan kedua lapas anak yang ada di tanggerang.  Lapas anak wanita dan lapas anak laki-laki.di tempat pertama,lapas anak wanita, kami hanya bertemu dengan penerima tamu dan surat akan diproses dalam beberapa hari kedepan.  Kami agak sedikit kecewa karna kami sudah tidak sabar untuk segera “keep in touch” dengan anak-anak itu, namun pada akhirnya kami harus menunggu beberapa hari lagi sampai surat dapat diproses.  Pada hari itu juga ditempat yang kedua, yaitu lapas anak laki-laki, kami langsung bertemu dengan petugas pembinaan andikpas. Alhamdulillah bersyukur sekali kami diizinkan masuk ke dalam kantor dan kami melihat dengan kepala kamisendiri andikpas sedang melakukan berbagai kegiatan, ada yang menyiram tanaman, bolak-balik koridor, smpai ada yang sedang berkumpul di ruangan.keadaan ini membuat aku yang tidak terbiasa untuk melihat menjadi keistimewaan tersendiri. Luar biasa senang dan bersyukur, karena kami masih bisa berada bebas di luar dengan melakukan berbagai kegiatan positif.

Di lapas anak laki-laki pada hari pertama kunjungan, kami tidak banyak melakukan aktivitas atau bisa berkomunikasi langsung dengan para andikpas. Karena jam kantor sudah berakhir, akhirnya petugas lapas bilang, sekitar 2 hari lagi bisa balik ksana untuk berkeliling dan juga sedikit diberikan penjelasan mengenai lapas anak laki-laki tanggerang.

Hari kedua kalinya aku dan nisa ke sana,yaitu tepat hari ini, jum’at, 28 september 2010.  Seperti janji petugas lapas,hari ini aku dan nisa diajak berkeliling  lapas anak laki-laki. Setiap kaki melangkah selalu diiringi penjelasan petugas dan decak kagum dengan kekuatan “mental” mereka. Melihat mereka secara lebih dekat menggambarkan betapa buram potret kehidupan jalanan. Dan bisa dibilang, mereka adalah para korban dari tempaan kehidupan jalanan.

Aku berfikir, mengapa Allah memberikan aku pengalaman pertama di lapas anak ini, bukan dikabulkan dari yang paling bisa aku jangkau yaitu panti asuhanatau kehidupan jalanan. Seolah-olah Allah ingin mengajarkan aku bahwa hadapi hidup  ini dengan penuh kekuatan mental. Lapas adalah tingkatan tempaty tertinggi dibanding panti atau jalanan.dan seolah aku berfikir, akankah sampai disini keinginanku untuk sekadar  melihat  aktivitas mereka? Tersadarkah aku untuk berbuat sesuatu bagi mereka? mampukah aku berada dilingkungan lapas bersama mereka, mengajarkan suatu hal tentang makna hidup dari sudut pandang yang berbeda. 

Aku berserah diri pada Allah. Jika aku bisa melakukan sesuatu bagi mereka,ingin sekali aku melakukannya. Hari ini aku belajar banyak dari mereka. Dan semoga masih banyak hari-hari lain yang bisa menjadikan aku lebih kaya dengan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda, yang membuat hati ini berjalan dan menemukan pencarian akan kebermaknaanya.

No comments:

Post a Comment